KATA PENGANTAR
Dengan nama Allah yang maha pengasih dan maha penyayang. Segala puji dan
syukur bagi Allah swt yang dengan ridho-Nya kita dapat menyelesaikan makalah
ini dengan baik dan lancar. Sholawat dan salam tetap kami haturkan kepada
junjungan kita Nabi besar Muhammad saw dan untuk para keluarga, sahabat dan
pengikut-pengikutnya yang setia mendampingi beliau. Terima kasih kepada
keluarga, ibu guru, dan teman-teman yang terlibat dalam pembuatan makalah ini
yang dengan do'a dan bimbingannya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik
dan lancar.
Dalam makalah ini, kami membahas tentang ” Ascaris
Lumbricoides” yang kami buat
berdasarkan refrensi yang kami ambil dari berbagai sumber, diantaranya
buku dan internet. Makalah ini diharapkan bisa menambah wawasan dan pengetahuan
yang selama ini kita cari. Kami berharap bisa dimafaatkan semaksimal dan sebaik
mugkin.
Tidak gading yang tak retak, demikian pula makalah ini, oleh karena itu
saran dan kritik yang membangun tetap kami nantikan dan kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Makassar, 14 Mei 2013
Arini Prasiska
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Infeksi
cacing usus masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di
negara berkembang
termasuk Indonesia. Dikatakan pula bahwa masyarakat
pedesaan atau
daerah perkotaan yang sangat padat dan kumuh merupakan sasaran
yang mudah terkena infeksi cacing
Di era globalisasi seperti saat ini suatu
negara dituntut untuk dapat bersaing dengan negara-negara lain. Khususnya bagi
negara-negara berkembang seperti Indonesia, ini adalah kesempatan untuk
mengejar ketinggalan agar tidak tersisihkan dari persaingan global. Karena hal tersebut pemerintah wajib untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia, faktor yang sangat menentukan
kemajuan suatu negara adalah faktor kesehatan masyarakatnya.
Namun masih banyak hambatan untuk menyehatkan masyarakat salah satunya
adalah masih tingginya kasus penyakit infeksi seperti penyakit infeksi yang
disebabkan oleh cacing terutama yang ditularkan melalui tanah. Hal ini
disebabkan oleh iklim tropis dan kelembaban udara yang tinggi serta kondisi
sanitasi yang buruk dan beberapa kebiasaan yang berhubungan dengan kebudayan
masyarakat.
I.2 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini
yaitu mengetahui jenis parasit Ascaris Lumbricoides
BAB II
PEMBAHASAN
Di dalam makalah ini saya
memilih parasit Ascaris Lumbricoides,
Ascariasis Lumbricoides adalah salah satu jenis cacing gelang yang mampu
berkembang biak didalam tubuh manusia, berukuran besar seperti halnya cacing
pita, namun dapat berkembang biak lebih pesat di dalam usus besar.
Mengapa saya memilih organisme ini ?
Saya
memilih organisme ini karena agar
kepedulian masyarakat terhadap kebersihan dan kesehatan bisa meningkat.
Apa yang disebabkan oleh organisme tersebut?
Cacing Ascaris lumbricoides atau lebih dikenal
dengan sebutan cacing gelang hidup pada rongga usus manusia dan penyakit yang
disebabkan oleh cacing ini disebut askariasis.
Senyawa yang dihasilkan
Cacing
Ascaris lumbricoides menghasilkan
telur , Stadium
telur spesies ini berbentuk bulat oval dan ukurannya berkisar antara 45 – 75
mikron x 35 – 50 mikron. Telur Ascaris lumbricoides sangat khas dengan susunan
dinding telurnya yang relatif tebal dengan bagian luar yang berbenjol-benjol.
Telur cacing ini sering ditemukan dalam 2 bentuk, yaitu telur fertile (dibuahi)
dan telur yang infertile (tidak dibuahi). Telur fertil yang belum berkembang
biasanya tidak memiliki rongga udara, tetapi yang telah mengalami perkembangan
akan didapatkan rongga udara. Pada telur fertile yang telah mengalami
pematangan kadangkala mengalami pengelupasan dinding telur yang paling luar
sehingga penampakan telurny tidak lagi berbenjol-benjol kasar melainkan tampak
halus. Telur yang telah mengalami pengelupasan pada lapisan albuminoidnya
tersebut sering dikatakan telah mengalami proses dekortikasi.
Pada telur ini lapisan
hialin menjadi lapisan yang paling luar.
Telur infertil; bentuknya lebih lonjong, ukuran lebih besar, berisi protoplasma yang mati sehingga tampak lebih transparan.
Pada stadium dewasa, cacing spesies ini dapat dibedakan jenis kelaminnya. Biasanya jenis betina memiliki ukuran yang relatif lebih besar dibandingkan jantan. Pada bagian kepala (anterior) terdapat 3 buah bibir yang memiliki sensor papillae, satu pada mediodorsal dan 2 buah pada ventrolateral. Diantara 3 bibir tersebut terdapat bucal cavity yang berbentuk trianguler dan berfungsi sebagai mulut. Jenis kelamin jantan memiliki ukuran panjang berkisar antara 10 – 30 cm sedangkan diameternya antara 2 – 4 mm. Pada bagian posterior ekornya melingkar ke arah ventral dan memiliki 2 buah spikula. Sedangkan jenis kelamin betina panjang badannya berkisar antara 20 – 35 cm dengan diameter tubuh antara 3 – 6 mm. Bagian ekornya relatif lurus dan runcing.
Telur infertil; bentuknya lebih lonjong, ukuran lebih besar, berisi protoplasma yang mati sehingga tampak lebih transparan.
Pada stadium dewasa, cacing spesies ini dapat dibedakan jenis kelaminnya. Biasanya jenis betina memiliki ukuran yang relatif lebih besar dibandingkan jantan. Pada bagian kepala (anterior) terdapat 3 buah bibir yang memiliki sensor papillae, satu pada mediodorsal dan 2 buah pada ventrolateral. Diantara 3 bibir tersebut terdapat bucal cavity yang berbentuk trianguler dan berfungsi sebagai mulut. Jenis kelamin jantan memiliki ukuran panjang berkisar antara 10 – 30 cm sedangkan diameternya antara 2 – 4 mm. Pada bagian posterior ekornya melingkar ke arah ventral dan memiliki 2 buah spikula. Sedangkan jenis kelamin betina panjang badannya berkisar antara 20 – 35 cm dengan diameter tubuh antara 3 – 6 mm. Bagian ekornya relatif lurus dan runcing.
Bagaimana cara organisme itu masuk ke inang dan
dimanat tempatnya?
Manusia
merupakan satu-satunya hospes definitif Ascaris lumbricoides,
jika tertelan
telur yang infektif, maka didalam usus halus bagian atas telur itu akan pecah dan melepaskan larva infektif dan menembus
dinding usus masuk kedalam vena porta hati yang kemudian bersama dengan aliran
darah menuju ke
jantung kanan dan
selanjutnya melalui arteri pulmonalis ke paru-paru dengan masa migrasi berlangsung
selama sekitar 15 hari.
Pada tinja
penderita askariasis yang membuang
air tidak pada tempatnya dapatmengandung telur askariasis yang telah dibuahi.
Telur ini akan matang dalam waktu 21 hari.bila terdapat orang lain yang
memegang tanah yang telah tercemar telur Ascaris dan tidakmencuci tangannya,
kemudian tanpa sengaja makan dan menelan telur Ascaris.Telur akan masuk ke
saluran pencernaan dan telur akan menjadi larva pada usus. Larva akanmenembus
usus dan masuk ke pembuluh darah. Ia akan beredar mengikuti sistemperedaran,
yakni hati, jantung dan kemudian di paru-paru.
Pada
paru-paru, cacing akan merusak alveolus masuk ke bronkiolus, bronkus, trakea, kemudian
di laring. Ia akan tertelan kembali masuk ke saluran cerna. Setibanya di usus,
larvaakan menjadi cacing dewasa.Cacing akan menetap di usus dan kemudian berkopulasi
dan bertelur. Telur ini pada akhirnyaakan keluar kembali bersama tinja. Siklus
pun akan terulang kembali bila penderita baru ini membuang tinjanya tidak pada
tempatnya.
Maka bila makanan atau minuman yang mengandung telur
ascaris infektif masuk kedalam tubuh maka siklus hidup cacing akan berlanjut
sehingga larva itu berubah menjadi cacing. Jadi larva cacing ascaris hanya
dapat menginfeksi tubuh melalui makanan yang tidak dimasak ataupun melalui
kontak langsung dengan kulit.
Ascaris lumbricoides menempati usus halus dan mempunyai hobby memakan sari
makanan yang ada di sekitar usus tersebut sehingga tubuhnya gembul bisa
mencapai 20 - 40 cm
Gambar 1. Siklus Ascaris lumbricoides masuk ke inangnya
Resiko Terhadap Inangnya
Resiko Infeksi usus yang berat bisa menyebabkan kram perut
dan kadang penyumbatan usus. Penyerapan zat makanan yang buruk bisa terjadi
akibat banyaknya cacing di dalam usus. Cacing dewasa kadang menyumbat usus
buntu, saluran empedu atau saluran pankreas.
Gejala atau tanda
terinfeksi cacing Perut / Ascaris lumbricoides /Cacing gelang yaitu
·
perut terasa tidak
enak
·
lesu
·
tidak napsu makan
·
muka pucat
·
mual
·
badan kurus
·
perut buncit
·
Fesesnya encer,
kadang bercampur lendir dan darah
·
cacing tampak
keluar dalam feses
Langkah pencegahan yang dapat dilakukan agar terhindar dari infeksi cacing
usus, antara lain :
- Jagalah kebersihan pribadi, makanan dan lingkungan dengan baik.
- Mencuci tangan dengan bersih terutama sebelum makan dan setelah buang air besar.
- Menggunting kuku dan hindari kebiasaan menggigit kuku.
- Cuci sayur dengan bersih dan masak daging hingga benar-benar matang.
- Sediakan fasilitas jamban yang memadai, jangan buang air besar sembarangan.
- Sebaiknya anak-anak diberi obat cacing setiap 6 bulan sekali.
Pengobatan
Obat yang digunakan pada penyakit askariasis adalah:
·
Tiabendazol
·
Heksilresorsinol
·
Hedrazan
·
Pirantelpamoat
·
Mebendazol
·
Albendazol
·
Levamisol
Pengobatan ini harus
memenuhi syarat, yaitu mudah diterima masyarakat, efek samping rendah, aturan
pemakaian rendah, harganya murah, dan bersifat polivalensif.
BAB
III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini
yaitu , Ascariasis Lumbricoides adalah salah satu jenis cacing gelang yang
mampu berkembang biak didalam tubuh manusia, berukuran besar seperti halnya
cacing pita, namun dapat berkembang biak lebih pesat didalam usus besar.
III.2 Saran
Saran
saya sebaiknya setiap mahasiswa tidak hanya membuat makalah begitu saja tapi
membaca dan dimengerti.
DAFTAR
PUSTAKA
Brown HW, 1983. Dasar Parasitologi Klinis.
Gramedia. Jakarta
Haryanti E, 1993.
Helmitologi Kedokteran, http://bio_blogspot.com. Diakses pada tanggal 5 Mei 2013, hari Minggu, pukul 21.30 WITA, Makassar.
Soedarto, 1995. Helmintologi Kedokteran. Edisi
ke 2. EGC. Jakarta.